KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nyalah karya tulis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Paper yang berjudul “Perencanaan
(Planning)” penulis susun untuk dapat diperkenalkan lebih luas kepada
mahasiswa.
Dalam penyusunan paper ini, kami
sangat menyadari sepenuhnya atas kekurangan paper ini, dan tidak mungkin akan
terwujud tanpa partisipasi
dan bantuan pihak lain dan kami yakin paper ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami merasa wajib
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberi masukan, saran maupun kritikan yang sangat berharga demi kelengkapan
materi dan kesempurnaan penyajian paper ini dan juga teman-teman yang telah
memberikan motivasi baik moral maupun spiritual dalam usaha penyempurnaan paper
ini. Kami yakin tanpa bantuan Bapak/Ibu dosen maupun teman-teman paper ini
tidak akan selesai dengan sempurna.
Akhirnya harapan
kami, betapa pun kecilnya, semoga karya tulis ini selalu bermanfaat untuk seluruh mahasiswa.
Penulis
PLANNING
(PERENCANAAN)
1.
Pengertian
Planning
Planning
berasal dari kata “plan” yang
mempunyai arti “rencana, rancangan,maksud ataupun niat”.
Planning berarti
perencanaan.
Jadi dapat dikatakan
bahwa Perencanaan adalah proses kegiatan.
Rencana adalah hasil
daripada perencanaan.
Sebagaimana
halnya dengan manajemen, maka planning
juga diberikan bermacam-macam definisi oleh tokoh-tokoh manajemen.
Masing-masing tokoh memberikan definisi-definisi tersendiri, walaupun pada
hakekatnya maksud dan tujuannya sama dan
sefaham. Di bawah ini dikemukakan beberapa batasan (definisi) planning yang
dikemukakan oleh tokoh-tokoh manajemen sebagai bahan perbandingan.
-
G.R. TERRY:
Planning adalah
pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta ynag satu
dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang tentang
keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya
diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki.
-
H.KOONTZ
& O’DONNEL:
Planning is the
function of a manager which involves the sellection from among
alternatives,polices,procedures and programs.(Perencanaan adalah tugas daripada
manajer untuk menentukan pilihan-pilihan dari alternatif-alternatif,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program-program).
-
W.H.NEWMAN:
Planning is the
deciding in advence what is to be done. (Perencanaan adalah suatu pengambilan
keputusan pendahuluan mengenai apa yang harus dikerjakan dan merupakan
langkah-langkah sebelum suatu kegiatan dilakukan).
2.
Unsur-unsur
Planning
Unsur-unsur planning dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:
a. Rasional
Suatu
planning harus dibuat dengan pemikiran yang rasional,
tidak secara khayal dan angan-angan, dikarenakan bahwa planning tersebut harus
pula dapat dilaksanakan.
b. Estimasi
Dasar daripada
perencanaan yang baik adalah penganalisaan fakta-fakta
dan perkiraan-perkiraan yang mendekat(estimate).
Jadi, planning dibuat untuk pelaksanaan yang akan segera dilaksanakan.
c. Preparasi
Planning dibuat sebagai
persiapan (pre-parasi), yaitu pedoman dan patokan
untuk tindakan yang akan dilakukan. Jadi,
planning dibuat bukan hanya untuk disimpan saja.
d. Operasional
Perencanaan (planning)
adalah untuk dilaksanakan ataupun untuk keperluan tindakan-tindakan kemudian
dan seterusnya,bukan untuk pekerjaan yang telah lalu.
Jadi, planning adalah dibuat untuk tindakan maju ataupun tindakan yang akan datang.
3.
Sasaran
dan Tujuan Planning
Planning (perencanaan)
yang baik selalu menuju sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
-
Sasaran dari pada planning adalah untuk menjadi suatu bantuan yang sangat berguna bagi
manajemen dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
-
Tujuan daripada planning adalah agar
supaya manajemen berhasil sesuai dengan kebijaksanaan (policy) yang telah
dibuat.
4.
Sifat-Sifat
Planning
Perencanaan yang
sempurna harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Faktual
Bahwa
suatu perencanaan (planning) yang baik harus dibuat
berdasarkan fakta-fakta (data-data) yang ada
dan dipikirkan pula kejadian-kejadian yang mungkin timbul dalam tindakan pelaksanaannya
kelak.
b. Rasional
Suatu
planning harus dibuat atas dasar pemikiran yang masuk
akal, ilmiah dan dapat diperanggungjawabkan. Bukan hanya dibuat
berdasarkan angan-angan.
c.
Fleksibel :
Suatu
perencanaan yang baik dan sempurna harus dapat mengikuti perkembangan
kemajuan masyarakat, perubahan situasi dan kondisi dengan tidak
disangka-sangka.
d.
Kontinu :
Bahwa sebuah planning
yang baik harus dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang terus menerus dan berkelanjutan.
Tidak hanya untuk
tindakan sambilan saja.
e.
Dialektis :
Suatu
planning harus dibuat dengan memikirkan selalu
peningkatan dan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan masa yang akan
datang.
5.
Fungsi-Fungsi Planning
Perencanaan yang baik dan sempurna harus
mempunyai fungsi-fungsi :
a. Interprestasi :
Yang dimaksudkan dengan
interprestasi adalah bahwa planning yang dibuat harus
merupakan penjelasan dan uraian serta penjabaran daripada kebijaksanaan umum (general policy) daripada sesuatu
bentuk kerjasama (manajemen).
b. Forcasting :
Sebelumnya sesuatu
planning dibuat, hendaklah diperhitungkan bagaimana kiranya jalannya keadaan
dan situasi di masa yang akan datang. Karena itu sangatlah perlu diramalkan
ataupun dikira-kira(forcasting) terlebih dahulu. Peramalan dilakukan tanpa
fakta dan tidak ilmiah.
Ramalan
adalah perkira-perkiraan mengenai apa yang akan terjadi dikelk kemudian hari.
c. Koordinasi :
Sebuah planning
haruslah sebagai alat koordinasi daripada semua kegiatan-kegiatan didalam manajemen agar supaya
kegiatan kerja tidak simpang siur dan bertumpuk-tumpuk, agar supaya terjadi
keharmonisan dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Ekonomis :
Sebuah planning atauu
perencanaan yang baik haruslah mengandung prinsip menghemat (economis) pemborosan-pemborosan. planning
haruslah membuat tindakan-tindakan kegiatan manajemen menjadi ekonomis dalam
segala bentuk.
e. Pedoman :
Planning pada dasarnya
haruslah dibuat sedemikian rupa, agar menjadi pedoman, patokan maupun pegangan
untuk para pelaksana-pelaksana dari planning tersebut.
f. Kepastian :
Rencana yang baik dan
memenuhi syarat tidak hanya soal kebutuhan saja, tetapi haruslah pula dibuat
sedemikian rupa dengan menetapkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan kemudian
secara pasti, tidak hanya coba-coba ataupun secara mendadak saja.
g. Preventive Control :
Yang dimaksudkan dengan
preventive control adalah bahwa suatu planning haruslah menjadi alat pengontrol
dan penilaian terhadap sesuat tindakan, agar terhindar dari
penyelewengan-penyelewengan dan pemborosan, baik waktu, tenaga, biaya maupun
fasilitas-fasilitas manajemen lainnya.
6. Prinsip-Prinsip Planning
Planning yang sempurna harus mempunyai
prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Contributeir:
Bahwa planning yang
baik dan sempurna haruslah dapat membantu tercapainya tujuan manajemen.
(contributeir = membantu, menerangkan).
b. Primacy Activity
adalah bahwa sebuah
planning haruslah merupakan kegiatan pertama dari seluruh kegiatan manajemen.
planning haruslah dibuat merupakan kegitan menyeluruh daripada kegiatan-kegitan
manajemen.
c. Pervacivitas
Bahwa perencanaan harus
mencakupi dan memasuki seluruh kegiatan manajemen: menyeluruh dalam setiap
level manajemen.
d. Altenative
Pada sebuah planning
yang baik dan sempurna serta memenuhi syarat-syarat selalu adanya alternative-alternatif
(pilihan) baik pemilihan dalam bahan, waktu , tenaga kerja, biaya dan
sebagainya.
e. Efficiency
Planning yang sempurna
haruslah mempunyai nilai-nilai efisiensi yaitu penghematan dan kerapian.
f. Limiting Factor
Bahwa sesuatu planning
harus melihat factor-faktor yang urgen saja. jadi harus terang, jelas, tegas
dan tidak bertele-tele. Faktor-faktor yang tidak urgent ditinggal saja.
g. Fleksibilitas
Bahwa
sebuah planning haruslah mudah disempurnakan, diperbaiki untuk dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlangsung dan berubah-ubah.
h. Strategis
Bahwa perencanaan harus
mempunyai siasat untuk dapat diterima oleh
atasan, masyarakat maupun anggota-anggota, agar planning tersebut dapat
dilaksanakan sebagaimana yang dikehendaki.
Siasat tersebut
diperlukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan, rintangan-rintangan, dan
sebagainya dalam merealisir planning yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
7. Katagori Planning
Ada sejumlah katagori
planning yang perlu diketahui, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Planning
Fisik (Physical Planning)
Adalah
perencanaan yang berhubungan dengan sifat-sifat serta pengaturan materi, gedung
dan alat-alat.
(misalnya:
planning kota, planning regional, dan sebagainya)
b. Planning
Fungsional (Functional Planning)
Adalah
sebuah planning (perencanaan) yang berhubungan dengan fungsi fungsi atau
tugas-tugas tertentu.
(misalnya:
planning produksi, planning permodalan, dan sebagainya)
c. Planning
Secara Luas (Comprehensive Planning)
Adalah
planning semesta, yaitu suatu planning yang mencakup kegiatan kegiatan secra
keseluruhan dari pada sesuatu usaha, yang menyangkut faktor-faktor intern dan
extern.
Planning
ini menggabungkan berbagai kegiatan planning lainnya.
d. Planning
yang dikombinasikan (General Combination Planning)
Adalah planning yang
meliputi berbagai unsur-unsur daripada ketiga planning tersebut diatas,
(physical, fungsionil dan comprehensive planning) yang digabungkan dan di
kombinasikan sedemikian rupa manjadi satu pola yang lengkap dan sempurna.
8.
Jenis-jenis Planning
Perencanaan atau
planning dapat ditinjau dari berbagai segi, seperti dari segi penggunaannya
atau dari segi jangka waktunya, maupun dari segi proses, wilayah dan
sebagainya.
Jenis-Jenis Planning
dapat diketahui sebagai berikut :
a. Jenis Planning menurut penggunaannya :
- Single use planning
yaitu perencanaan untuk satu kali pakai.
Rencana tersebut habis dipakai bilaman tujuan maupun
sasaran telah dapat dicapai.
- Repeats planning
yaitu perencanaan yang dipergunakan berulang-ulang. Rencana terus menerus
ataupun berulang kali dipergunakan, sehingga tujuan betul-betul tercapai sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Jenis Planning menurut prosesnya :
- Policy planning ( = rencana kebijaksanaan)
yaitu suatu planning yang merupakan kebijaksanaan-kebijaksanaan
saja, yang pada dasarnya memuat tentang garis-garis besar kebijaksanaan
saja.
Mengenai
apa-apa dan cara-cara penyelenggaraannya dalam policy planning tidak dimuat
data-data yang lengkap.
- Program planning adalah perencanaan yang merupakan
penjelasan dan perincian dari pada policy planning.
Dalam program planning
biasanya dimuat, antara lain :
-
Ikhtisar banyak tugas yang akan
dikerjakan
-
sumber-sumber dan bahan-bahan yang dapat
dipergunakan
-
biaya, personalia, situasi dan kondisi
pekerjaan
-
prosedur kerja yang harus dipatuhi
-
struktur organisasi kerja,
-
dan sebagainya
- Operational planning (=perencanaan kerja)
yaitu planning yang memuat rencana mengenai cara-cara melakukan pekerjaan
tertentu agar lebih berhasil dalam pencapaian tujuan dengan daya guna yang
lebih tinggi (=efektif dan efisien).
Dalam operational
planning ini lebih dititikberatkan pada technical
know how ataupun kecakapan dan keterampilan kerja..
Dalam perencanaan ini
biasanya dimuat antara lain :
-
analisa daripada program planning
-
menetapkan prosedur kerja
-
metode-metode kerja
-
menentukan tenaga-tenaga pelaksana
-
dan sebagainya
c. Jenis Perencanaan menurut jangka waktunya :
- Long Range Planning
yaitu suatu perencanaan jangka panjang, yang membutuhkan waktu yang agak
lama dalam pelaksanaannya.
Perencanaan ini
biasanya memerlukan waktu lebih dari tiga tahun.
- Inter Mediate
Planning (perencanaan madia) yaitu sebuah planning yang dalam
pelaksanaannya membutuhkan waktu yang sedang.
Perencanaan ini
biasanya memerlukan waktunya antara satu sampai dengan tiga tahun.
- Short
Range Planning (Perencanaan Jangka Pendek)
Yaitu
sebuah perencanaan yang dipersiapkan dengan tergesa-gesadan mendadak karena
pentingnya suatu hal.
Dan waktu yang tersedia
sangat sempit, padahal kebutuhan sangat mendesak dan tiba-tiba.
Biasanya pelaksanaannya
meminta waktu kurang dari 1 (satu) tahun.
d.
Jenis perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya:
- Rulal planning yaitu perencanaan untuk
suatu desa
- City planning yaitu perencanaan untuk
suatu kota
- Regional planning yaitu perencanaan
tingkat daerah kabupaten ataupun kota madya
- National planning yaitu suatu perencanaan
tingkat nasional (negara) yang mencakup wilayah suatu negara.
e. Jenis perencanaan menurut materinya:
- Personnel planning, yaitu suatu perencanaan mengenai masalah-masalah kepegawaian. Pada planning
ini ditinjau dan dibahas dari berbagai segi secara mendalam dan mendetail.
- Financel planning yaitu suatu perencanaan mengenai masalah keuangan maupun permodalan (anggaran belanja) secara
menyeluruh dan mendetail dari suatu kegiatan kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.
- Industrial planning, yaitu perencanaan yang menyangkut
kegiatan suatu proses industri yang direncanakan
sedemikian rupa agar terhindar dari hambatan-hambatan dan rintangan-rintangan
dalam pencapaian tujuanindustri.
- Educationel planning, yaitu suatu perencanaan dalam kegiatan ataupun secara keseluruhan masalah pendidikan.(misalnya: planning mengenai
pendidikan SMA,SMK,dll.)
f. Jenis planning menurut segi umum dan khusus:
- Genereal
Plans (rencana umum), yaitu suatu rencana yang dibuat secara garis besarnya
saja dan menyeluruh dari pada suatu kegiatan kerjasama.
- Special
Plans(rencana khusus), yaitu suatu perencanaan mengenai suatu masalah yang
dibuat secara terperinci dan mendetail.
(misalnya:production planning,
educational planning,dll).
-
Over-all Planning, yaitu suatu
perencanaan yang memberikan pola secara keseluruhan dari pekerjaan yang harus
dilaksanakan.
-
Net Work Planning, yaitu suatu perencanaan ke
jalan mana perencanaan itu dipergunakan dalam
pelaksanaan suatu proyek.
9. Sumber-sumber
Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarkan atas
beberapa sumber yang antara laiin adalah sebagai berikut:
a.
Kebijaksanaan Pimpinan (policy top
management)
Bahwa
perencanaan itun sering kali berasal dari badan-badan ataupun orang-orang yang
berhak dan mempunyai wewenang untuk membuat kebijaksanaan (policy), sebab
merekalah sebagai pemegang kebijaksanaan.
b.
Hasil Pengawasan
Yaitu
suatu perencanaan akan dibuat atas dasar fakta-fakta maupun data-data dari
hasil pengawasan suatu kegiatan kerja sehingga dengan demikian dibuatlah suatu
perencanaan perbaikan maupun penyesuaian secara menyeluruh dari rencana yang
sudah pernah dilaksanakan.
c.
Kebutuhan Masa Depan
Yaitu
suatu perencanaan sengaja dibuat untuk mempersiapkan masa depan yang baik
ataupun untuk mencegah hambatan-hambatan dan rintangan-rintangan guna mengatasi
pesoalan-persoalan yang akan timbul.
d.
Penemuan-penemuan Baru,
Yaitu suatu perencanaan dibuat
dikarenakan study yang faktual ataupun yang terus menerus, maka akan menemukan
ide-ide maupun pendapat-pendapat baru untuk suatu kegiatan kerja.
e.
Prakarsa dari Dalam
Yaitu
suatu planning yang dibuat akibat dari inisiatif atau usul-usul dari bawahan
(pegawai/anggota) dari suatu kegiatan kerjasama, planning ini dibuat atas dasar
saran-saran dan partisipasi dari anggota/bawahan dari suatu kegiatan bersama
untuk mencapai tujuan tertentu.
f.
Prakarsa dari Luar
Yaitu
suatu rencana yang dibuat akibat dari saran-saran maupun kritik-kritik dari
orang-orang diluar organisasi ataupun masyarakat luas.
10. Badan-badan
Perencanaan (Unit Planning)
Dalam
kegiatan pembuatan suatu perencanaan, maka akan terlibat beberapa badan-badan
penyusun suatu perencanaan, yaitu:
a.
Perseorangan
Yaitu
kegiatan membuat suatu perencanaan yang dilakukan oleh perseorangan (misalnya
oleh manajer sendiri, karena pembuatan perencanaan adalah tugas utama dari
manajer).
Planner (perencana) sebagai individu,
ataupun dengan meminta saran-saran dari kepala-kepala bagian ataupun bawahan
lainnya.
b.
Unit Staff
Suatu perencana yang dipersiapkan
oleh suatu unit staf. Unit staff = suatu unit yang bertugas membantu manajer
(pemimpin). Perencanaan dibuat oleh staf setelah diberi petunjuk-petunjuk
secara garis besar oleh pemimpin (manajer).
c.
Panitia (Badan) Perencana
Suatu perencana dibuat oleh suatu
panitya ataupun dibentuk sebuah badan khusus. Badan ini biasanya berbentuk tim
ataupun komisi yang diangkat dan diberi wewenang oleh yang berkuasa. Badan ini
biasanya terdiri dari tenaga-tenaga ahli dalam segala bidang.
d.
Kontraktor
Suatu perencana biasanya diupahkan
kepada sesuatu badan pembuat perencana yang ahli. Biasanya badan ini berbentuk
suatu kegiatan usaha komersial, yaitu orang-orang di luar kegiatan manajemen
tersebut. Perencana biasanya dibuat atas dasar balas jasa yang tidak sedikit
memerlukan biaya.
11. Tindakan-tindakan
(langkah-langkah) Dalam Membuat Perencanaan
Perencanaan harus berdasarkan metode
sistematis. Metode-metode sistematis dalam perencanaan dilakukan dengan
tindakan-tindakan maupun langkah-langkah yang berurut-urutan sebagai berikut :
a. Langkah pertama yang harus dilakukan membuat
sesuatu perencanaan adalah menentukan kebutuhan dan
tujuan yang akan dicapai. Dalam hal ini perlu dibuat definisi secara
hati-hati, membatasi masalah kepada hal-hal yang diperlukan saja.
b. Langkah selanjutnya adalah mengadakan observasi dan penelitian (research), yaitu mengadakan:
penyelidikan, penelitian terhadap keterangan-keterangan yang sudah dikumpulkan
sehubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi.
c. Kemudian setelah data-data dan
keterangan-keterangan dari hasil observasi dan penelitian dianalisa; maka ditetapkanlah planning alternative (rencana-rencana pilihan) untuk menyelesaikan masalah
tersebut dengan menetapkan metode yang diperkirakan saling relevan untuk
keperluan tersebut.
d. Berdasarkan hasil pemilihan dan hasil
percobaan, diketemukanlah metode-metode ataupun alternative penyelesaian. Metode-metode
yang telah dipilih ini harus diuji dalam praktek yang
sebenya untuk mengetahui kemampuan metode ataupun alternatif
penyelesaian yang telah dipilih tadi.
e. Terhadap metode-metode yang telah dipilih dan
diuji diadakan evaluasi (penilaian yang seksama),
berdasarkan hasil pengalaman-pengalaman dalam percobaan tadi. Apabila telah
sesuai maka dipergunakan.
f. Akhirnya diadakanlah pelaksanaan dari metode
ataupun perencanaan yang sudah dibuat tadi, dengan menetapkan
pelaksana-pelaksana daripada rencana.
12. Keuntungan-keuntungan
daripada Perencanaan
Perencanaan (Planning) adalah suatu
fungsi manajemen yang sangat penting, yang tidak boleh harus diperhatikan oleh
pimpinan yang ingin mencapai sukses di bidang usahanya; karena perencanaan
mempunyai beberapa keuntungannya, antara lain adalah :
a. Menyebabkan adanya kegiatan-kegiatan yang
teratur dengan tujuan yang tertentu,
b. Menyebabkan sesuatu pekerjaan jadi produktif,
c. Penggunaan fasilitas-fasilitas dan alat-alat
dapat menjadi efektif dan efesien.
d. Memberikan gambaran yang jelas dan lengkap
mengenai seluruh kegiatan yang akan dikerjakan,
e. Dapat memberikan sesuatu pedoman untuk
mengadakan pengawasan terhadap kegiatan manajemen.
13. Cara
Membuat Perencanaan
Perencanaan yang efektif akan dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya harus dapat memberi jawaban yang tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut :
a. Tindakan apa Yang perlu dilakukan ?
b. Kapankah (Bilakah) hal tersebut perlu
dilakukan ?
c. Bagaimanakah cara melakukan pekerjaan itu ?
d. Di manakah pekerjaan itu akan dilakukan ?
e. Mengapakah pekerjaan itu harus dilakukan ?
f. Siapakah yang terlibat dalam pekerjaan itu ?
Catatan
:
1. Apa (What)? =
mengenai tujuannya.
2. Kapan (When)? =
mengenai waktunya.
3. Bagaimana (How)? = mengenai cara mengerjakannya.
4. Siapa (Who)? =
mengenai tenaga kerjanya.
5. Dimana (Where)? = mengenai tempatnya.
6. Mengapa (Why)? =
menganai keperluannya.
Untuk
enam pertanyaan ini lebih dikenal dengan rumus 5W + 1H
14. Kesulitan-kesulitan
dari Perencanaan
Meskipun
sebelum sesuatu perencanaan dilaksanakan dalam penyusunannya sudah diperhitungkan
dan dipertimbangkan segala sesuatunya, agar tidak terdapat kesulitan-kesulitan
maupun rintangan-rintangan dikelak kemudian; maupun demikian berbagai kesulitan
dan rintangan dapat saja menggangu sebuah perencanaan.
Sebab-sebab
dari pada kesulitan-kesulitan maupun rintangan-rintangan ataupun kegagalan
sesuatu perencanaan adalah beraneka ragam, antara lain adalah disebabkan oleh
hal-hal berikut :
a. Perencanaan (planner) kurang ahli,
b. Kurang wewenang dalam penyusunan perencanaan,
c. Tenaga pelaksana dari pada perencana tersebut
tidak cakap,
d. Keuangan tidak mencukupi untuk menetapkan
perencanaan,
e. Tidak ada dukungan (intern maupun ekstern),
f. Terjadinya perubahan-perubahan situasi secara
drastic.
15. Syarat-syarat
Perencana (Planner)
Mengingat peranan dan pentingnya sesuatu
perencanaan, agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya; maka
untuk menyusun perencanaan yang efektif diperlukan perencana (planner) yang
memenuhi syarat-syarat :
a. Berpikir rasional dan logis tidak kacau,
b. Berpikir kreatif dan reflektif,
c. Mempunyai fantasi dan imajinasi yang tinggi,
d. Sabar,
e. Teliti,
f. Hati-hati,
g. Mempunyai pengetahuan tentang cara membuat
perencanaan,
h. Berpengalaman dalam membuat perencanaan,
i. Mengerti akan materi yang akan
direncanakannya.
16. Pentingnya
Perencanaan
Perencanaan memegang peran penting untuk
mengsukseskan sesuatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, adalah karena
perencanaan :
a. Mengharuskan pimpinan mempersiapkan segala
kebutuhan dengan pasti sebelum sesuatu kegiatan kerja dilaksanakan,
b. Memungkinkan seorang pemimpin menghadapi masa
yang akan datang dengan segala perubahan-perubahan yang mungkin akan terjadi.
c. Membantu memperlancar tugas-tugas pimpinan.
d. Memungkinkan penggunaan: tenaga kerja,
fasilitas-fasilitas, keungan, alat-alat dan segala perlengkapan secara efektif
dan efisien,
e. Memungkinkan anggota/bawahan menyampaikan
saran-sarannya,
f. Sebagai tindakan preventif untuk mencegah
timbulnya kesulitan-kesulitan didalam melaksanakan kegiatan kerja,
g. Merupakan pedoman dan patokan dalam
melaksanakan sesuatu kegiatan kerja dan segenap usaha.
16. Siasat
Dalam Perencanaan
Tidak
selalu suatu rencana yang baik akan diterima dengan gembira oleh pihak-pihak
yang diharapkan. Maka supaya perencanaan itu praktis dan efektif, perlu disusun
sedemikian rupa sehingga mencakup pertimbangan dan kemungkinan penyesuaian
terhadap tantangan yang akan timbul. Siasat daripada perencanaan itu penting
sekali, untuk mengsukseskan pelaksanaannya nanti. Siasat itu diperlukan untuk
menghindari, mengatasi, dan mengurangi kesulitan-kesulitan, rintangan-rintangan
serta sabotase-sabotase yang datang dari orang-orang yang tidak senang dan iri
hati.
Perlu
dipertimbangkan siasat apa yang sesuai digunakan dalam penerapan sesuatu
rencana (planning) agar terhindar daripada segala kesulitan dan hambatan serta
reaksi-reaksi yang tidak diinginkan.
Siasat dalam penerapan perencanaan itu
sudah pasti beraneka ragam diantaranya adalah :
a. Siasat Infiltrasi (Infiltration approach)
Perencanaan diperkenalkan bagian demi
bagian, sedikit demi sedikit. Selanjutnya bisakah dikemukakan secara
keseluruhan daripada perencanaan yang bersangkutan siasat ini dikenal pula
sebagai siasat kepala onta dalam tenda (Camel head in that tent)
b. Menanam
Benih pada Tanah yang Subur (soning seed on fertile ground). Perencanaan
diperkenalkan kepada kelompok-kelompok kecil yang dapat menerimanya. Kelompok
yang telah, menerima rencana tersebut diperluas sehingga akhirnya semua anggota
dapat menerimanya.
c. Siasat
Gempa Bumi (Mass concentrated offensive)
Perencanaan yang telah disusun dipaksakan,
sekaligus secara menyeluruh dan secepat mungkin untuk dapat dilaksanakan
segera.
d. Siasat
Mengalihkan Perhatian (Confuse the issue).
Dengan menampilkan, hal-hal atau
ossue-issue yang tidak ada hubungannya dengan perencanaan agar perhatian
pihak-pihak yang menentangnya. Dan perencanaan dapat dilaksanakan dengan tanpa
gangguan.
e. Siasat Tempa Besi Selagi Panas (Strike while
the iron is hot).
Bila terdapat kecenderungan bahwa rencan
tersebut diterima, maka segeralah mulai pelaksanaannya sampai selesai, jangan
ragu-ragu.
f. Siasat Kambing Hitam (Pass the buck)
Dalam pelaksanaannya, mengkambinghitamkan
orang-orang yang berhak menentukan jumlah rencana itu dapat diterima atau ditolak.
Apabila rencana itu sudah diterima kemudian dalam pelaksanaannya
dipertanggungjawabkan kepada orang-orang yang dikambing hitamkan itu.
g.
Siasat Cari Kawan (Two heads are better
than one)
Perlu
mendapatkan sekutu-sekutu pendukung. Disini kelihatan bahan perencanaan
dilaksanakan merupakan tindakan bersama.
h. Siasat Menunggu Waktu (Time is a great healer)
Bila
sesuatu perencanaan tidak diterima biarkan begitu saja. Dan dengan berjalannya
waktu serta perubahan-perubahan situasi dan kondisi, kemungkinan perencanaan
tersebut akan diterima dengan sendirinya.
h.
Siasat keras (Use strong tacties only
when necessary)
Tekanan
dan taktik yang keras hanya dipergunakan dalam keadaan-keadaan yang memerlukan
dorongan tambahan. Siasat ini untuk kejadian-kejadian khusus.
i.
Siasat adu domba (Divide et impera)
Anggota-anggota
yang akan menerima perencanaan, dipecah belah atas beberapa kelompok-kelompok
dan diantara kelompok-kelompok tersebut diadu satu sama lain serta saling
dikuasai.
Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut, dapat diambil
satu kesimpulan bahwa Perencanaan adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka
hal-hal yang akan dikerjakan kemudian. Dengan kata lain perencanaan(planning) memikirkan
sekarang untuk kegiatan yang akan datang. Perencanaan (planning) menjadi suatu
bantuan yang sangat berguna untuk manajemen dalam rangka kerjasama untuk
mencapai tujuan ynag telah ditentukan sebelumnya agar manajemen berhasil dengan
kebijaksanaan (policy) yang telah dibuat.
Daftar Pustaka
Tim Penyusun.1980.Manajemen.Semarang:DepartemenPendidikan
dan Kebudayaan.
Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack - TJ Hub
BalasHapusHarrah's 강원도 출장샵 Philadelphia Casino & Racetrack 제주 출장안마 features deluxe accommodations, fine dining, a wide 충주 출장마사지 variety 여주 출장샵 of entertainment attractions 울산광역 출장안마 and shopping.