KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa
atau Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Management Information System”. Adapun
penyusunan paper ini yaitu sebagai persyaratan dalam mata kuliah “Pengantar
Manajemen”. Dalam penyusunan paper ini kami menyadari kekurangan-kekurangan,
baik dalam penyajian maupun penulisannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan kami
dalam merangkum materi yang kami dapat.
Maka dari itu dengan segala hormat, kami mohon sudi
kiranya Bapak dosen memberikan saran-saran dan petunjuk yang sifatnya
membangun, demi kesempurnaan penulisan dan isi paper ini. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih.
Om Santi, Santi, Santi, Om
Bukit Jimbaran, September 2012
Penyusun
PEMBAHASAN
A. Sejarah Munculnya Management Information System (MIS)
Segala sesuatu yang
muncul di dunia ini sudah tentu di awali dengan adanya sejarah. Begitu pula
dengan Management Information System (MIS) yang dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Management Information System (MIS), tercipta
karena adanya beberapa alasan, yaitu:
a.
Meningkatnya kebutuhan akan
output dari transaction processing system dalam dunia usaha.
b.
Kebutuhan akan pengolahan dan
pengorganisasian output dari transaction processing system dalam
pengambilan keputusan.
c.
Keinginan para pakar informasi dan perusahaan
pembuat komputer untuk mengembangkan aktivitas mereka di dunia komputer.
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum
munculnya komputer, tepatnya sebelum
pertengahan abad ke-20. Pada masa itu masih
digunakan kartu punch, dimana pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian
dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna, khususnya pengguna di lingkungan
perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer.
Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data
elektronik (PDE).
Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan
prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan
pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut,
para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan
utama, yaitu
aplikasi komputer untuk menghasilkan
informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu
mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.
Konsep Management Information System(MIS) ini dengan sangat cepat
diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar
seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran,
pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba
SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para
lapisan manajemen tingkat menengah atas. Perkembangan konsep ini masih belum
mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya
beberapa hambatan, misalnya kekurangpahaman para pemakai tentang komputer, kekurangpahaman para spesialis bidang
informasi tentang bisnis dan peran manajemen, relatif mahalnya harga perangkat
komputer, serta terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat
membangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.
B. Pengertian Management Information System
(MIS)
Informasi dapat diibaratkan sebagai
darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam
sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu dan
pada akhirnya dapat mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Di samping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik.
Sistem
informasi manajemen
digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri
dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sebelum membahas definisi Management Information System (MIS), akan
dibahas mengenai konsep dasar sistem dan konsep dasar informasi.
Sistem adalah seperangkat komponen
yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan.
Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer,
prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggung jawab untuk
memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang
harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System
Analysis and Design.
Berikutnya adalah konsep dasar informasi. Konsep dasar informasi akan dibahas melalui beberapa
definisi informasi itu sendiri, diantaranya:
1.
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya
2. Sesuatu yang nyata atau setengah
nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau
kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan
naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi
akan dilakukan.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai
definisi Management Information
System(MIS),antara lain:
- SIM
adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam
organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
- SIM
didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai
apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan
apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam
bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi
matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada
saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
- SIM
merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat
waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan
membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara
efektif dan pengendalian (Stoner, 1996).
Dari
pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Management Information System (MIS) atau dalam bahasa Indonesia
sering dikenal dengan istilah Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah serangkaian sub
sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi serta secara rasional
terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan
sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Sistem informasi manajemen merupakan suatu
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai
dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas
organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan
perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa
lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan
ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non
manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan
masalah.
Sistem informasi manajemen di dalam
perancangan, penerapan dan pengoperasiannya sangat mahal dan sulit. Upaya untuk hal tersebut dan
biaya yang diperlukan harus dipertimbangkan
dengan baik.
Namun, ada beberapa faktor yang membuat MIS menjadi semakin
diperlukan, yakni bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang
semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya
daya saing.
Situasi lingkungan
bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh karena itu, manajer harus membuat
keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan
munculnya pemecahan yang memadai.
Kegiatan utama dari semua sistem informasi,
yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan
melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran sampai akhirnya
memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang
dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.
E-life merupakan perkembangan teknologi kehidupan, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai
kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf
yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education,
E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang
lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Untuk meningkatkan pelayanan Sistem
Informasi Manajemen, pendidikan menjadi faktor penting dan sekaligus kini telah menjadi salah satu standar
mutu sebuah pendidikan.
Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan
solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga Pendidikan telah
mendapat manfaat dari peralatan canggih ini.
Perkembangan pendidikan di Indonesia yang saat ini mulai maju, baik dari
aspek administratif maupun teknologi, berdampak pada
proses pelayanan pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara
efektif dan efisien. Untuk mengembangkan mutu pendidikan, dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana
salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi teknologi informasi
dalam bidang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
C. Tujuan Umum Management Information
System
Management
Information System memiliki beberapa tujuan umum, diantaranya:
- Menyediakan informasi
yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
- Menyediakan informasi
yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan
perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi
untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer
dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi
manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi dibutuhkan dan digunakan dalam semua tahapan manajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
D. Fungsi / Manfaat Management Information
System (MIS)
Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi itu sendiri, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan dari masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Management Information System(MIS)/Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga MIS/SIM dapat dikatakan sebagai
suatu sistem yang menyediakan data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi kepada pengelola
organisasi.
Beberapa
manfaat atau fungsi sistem informasi
antara lain adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara
tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
prantara sistem informasi.
- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan
dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
- Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan
keterampilan pendukung sistem informasi.
- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada
sistem informasi.
- Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
- Organisasi menggunakan sistem informasi untuk
mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan
sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
- Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening
koran dan transaksi yang terjadi.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah
bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri atas
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan
keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak
terdiri atas sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.
Output
dari sistem manajemen informasi,
yaitu sebagai berikut:
a. Rencana dan anggaran
b. Laporan yang terjadwal
c. Laporan khusus
d. Analisis situasi masalah
e. Keputusan untuk penelaahan
f.
Jawaban atas pertanyaan
Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan
manajemen ini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
1.
Manajer tingkat perencanaan stratejik
(strategic planning) yang merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para
eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan
perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar organisasi,
penetapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi organisasi.
2.
Manajer tingkat pengendalian manajemen
(management control) yang dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah, mempunyai
tanggung jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang sudah ditetapkan ke
dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai.
Termasuk dalam kelompok ini meliputi,
Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Dinas,
dan Eselon III, Kepala Bagian/Bidang.
3.
Manajer tingkat pengendalian
operasi (operational control) merupakan manajer tingkat bawah misalnya eselon
IV dan V, bertanggung jawab melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh
manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam operasi/kegiatan organisasi.
Penggolongan manajer menurut tingkatnya mempunyai
pengaruh signifikan dalam mendesain sistem informasi yang berkaitan dengan sumber informasi, cara
penyajian, dan jenis keputusannya. Manajer tingkat perencanaan stratejik akan
lebih banyak menerima informasi yang berasal dari lingkungan
luar
organisasi daripada informasi intern, dan sebaliknya untuk manajer tingkat
bawah. Dari segi penyajiannya, manajer tingkat atas lebih menyukai informasi
dalam bentuk ringkas, bukan detil. Sebaliknya, manajer tingkat bawah lebih
menekankan pada informasi detil, bukan ringkas. Sedangkan berdasarkan jenis
keputusan yang diambil, keputusan yang dibuat oleh manajer tingkat atas lebih
tidak terstruktur dibandingkan keputusan yang diambil oleh manajer tingkat yang
lebih rendah.
Keputusan
yang terstruktur merupakan keputusan yang sifatnya berulang-ulang dan rutin sehingga
unsur-unsurnya lebih mudah untuk dimengerti.
E. Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas, seperti :- Perencanaan
Perencanaan merupakan formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan
akhir tertentu. Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
- Pengendalian
Pengendalian berkaitan
dengan perencanaan, dimana perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran.
Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan
manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana
tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk
memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan,
disebut pengendalian.
- Pengambilan Keputusan
Suatu proses pemilihan di
antara berbagai alternatif disebut dengan
proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi
pengendalian.
F.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan MIS Kurang Berkembang dalam
Organisasi Perusahaan
Dengan adanya MIS ini, sebuah
perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat
sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Namun, karena
beberapa faktor tertentu, terkadang malah perusahaan mengalami kegagalan.
Pengembangan MIS canggih berbasis
komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman
lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi
yang gagal membangun MIS karena :
- Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar.
- Kurangnya perencanaan yang memadai.
- Kurang personil yang handal.
- Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para
manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem
dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Untuk meraih keberhasilan dalam
pengembangan SIM, perlu diperbaikinya sistem lama, terutama jika disebabkan
beberapa hal sebagai berikut, seperti :
- Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di
sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa:
- Ketidakberesan Sistem Lama
Ketidakberesan dalam sistem lama menyebabkan sistem
yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang
diharapkan.
- Pertumbuhan Organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume
pengolahan data
semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang
baru
menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru karena
sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua
kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
- Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan
informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya
strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih
kesempatankesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat
mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
- Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena
adanya instruksi instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar
organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
G.
Indikator Diperlukannya Pengembangan SIM
1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya
pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
MIS yang baik adalah MIS yang mampu
menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya MIS akan menghemat
biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi
yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila
mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan
menerapkan MIS agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya
dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka MIS yang dihasilkan akan
memberikan keuntungan dan uang.
H.
Para Pemakai Management Information System (MIS)
Pada awalnya pemakai output komputer
adalah adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya
melakukan aplikasi pembayaran gaji, pengelolaan persediaan, dan penagihan. Para
pemakai komputer meliputi: manajer, non-manajer, dan orang-orang serta
organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan.
Tingkatan manajemen adalah tingkat
perencanaan strategis, seperti direktur dan para wakil direktur. Manajer
tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala devisi
dinamakan tingkat pengendalian manajemen. Sedangkan manajer tingkat bawah
mencakup kepala departemen, penyelia, dan pimpinan proyek yang bertanggung
jawab pada pelaksanaan rencana-rencana tingkat yang lebih tinggi disebut
tingkat pengendalian operasional.
I. Bagian-Bagian Management Information System (MIS)
MIS merupakan kumpulan dari sistem informasi berikut, yakni :
- Sistem informasi akuntansi
(accounting information systems), menyediakan informasi dan
transaksi keuangan.
- Sistem informasi
pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi
untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan pemasaran.
- Sistem informasi
manajemen persediaan (inventory management information systems).
- Sistem informasi
personalia (personal information systems).
- Sistem informasi
distribusi (distribution information systems).
- Sistem informasi
pembelian (purchasing information systems).
- Sistem informasi
kekayaan (treasury information systems).
- Sistem informasi
analisis kredit (credit analysis information systems).
- Sistem informasi
penelitian dan pengembangan (research and development information
systems).
- Sistem informasi
analisis software
- Sistem informasi teknik
(engineering information systems).
- Sistem informasi Rumah
Sakit (Hospital information systems).
PENUTUP
Simpulan
Segala sesuatu yang
muncul di dunia ini sudah tentu di awali dengan adanya sejarah. Begitu pula
dengan Management Information System (MIS) yang dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM). MIS merupakan serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi serta secara rasional
terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan
sifat manajer tingkat atas. Dimana MIS tersebut
adalah kumpulan dari beberapa sistem informasi. Tujuan dan manfaat MIS, sangat
terkait dengan proses manajemen yang nantinya akan berguna bagi pihak-pihak
pemakai MIS. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan MIS kurang berkembang
dalam organisasi perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu indikator untuk lebih
mengembangkan Management Information
System (MIS).
Saran-Saran
Dengan adanya Management Information System (MIS),
yang semakin lama semakin berkembang tentunya diharapkan agar pihak pemakai
MIS, khususnya pihak manajemen organisasi
perusahaan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar sehingga
data output dari MIS itu sendiri sangat bermanfaat bagi pihak ekstern suatu
organisasi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://www.scribd.com
http://chanisia.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar