my music

Kamis, 21 Maret 2013

MANAGEMENT INFORMATIAN SYSTEM


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul  “Management Information System”. Adapun penyusunan paper ini yaitu sebagai persyaratan dalam mata kuliah “Pengantar Manajemen”. Dalam penyusunan paper ini kami menyadari kekurangan-kekurangan, baik dalam penyajian maupun penulisannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan kami dalam merangkum materi yang kami dapat.
Maka dari itu dengan segala hormat, kami mohon sudi kiranya Bapak dosen memberikan saran-saran dan petunjuk yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan penulisan dan isi paper ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih.

Om Santi, Santi, Santi, Om


                                                                                                 Bukit Jimbaran, September 2012

                                                                                                                        Penyusun






PEMBAHASAN



A.   Sejarah Munculnya Management Information System (MIS)


Segala sesuatu yang muncul di dunia ini sudah tentu di awali dengan adanya sejarah. Begitu pula dengan Management Information System (MIS) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Management Information System (MIS), tercipta karena adanya beberapa alasan, yaitu:
a.       Meningkatnya kebutuhan akan output dari transaction processing system dalam dunia usaha.
b.      Kebutuhan akan pengolahan dan pengorganisasian output dari transaction processing system dalam pengambilan keputusan.
c.        Keinginan para pakar informasi dan perusahaan pembuat komputer untuk mengembangkan aktivitas mereka di dunia komputer.
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer, tepatnya sebelum pertengahan abad ke-20. Pada masa itu masih digunakan kartu punch, dimana pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna, khususnya pengguna di lingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama, yaitu aplikasi komputer  untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen. Konsep Management Information System(MIS) ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah atas. Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya kekurangpahaman para pemakai tentang komputer, kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen, relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.


B.   Pengertian Management Information System (MIS)
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu dan pada akhirnya dapat mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Di samping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sebelum membahas definisi Management Information System (MIS), akan dibahas mengenai konsep dasar sistem dan konsep dasar informasi.
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggung jawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design.
Berikutnya adalah konsep dasar informasi. Konsep dasar informasi akan dibahas melalui beberapa definisi informasi itu sendiri, diantaranya:
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
    bagi yang menerimanya
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi Management Information System(MIS),antara lain:
  1. SIM adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi                      yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
  2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
  3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996).        
Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Management Information System (MIS) atau dalam bahasa Indonesia sering dikenal dengan istilah Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah  serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi serta secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Sistem informasi manajemen di dalam perancangan, penerapan dan pengoperasiannya sangat mahal dan sulit. Upaya untuk hal tersebut dan biaya yang diperlukan harus dipertimbangkan dengan baik. Namun,  ada beberapa faktor yang membuat MIS menjadi semakin diperlukan, yakni bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya daya saing.

Situasi lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh karena itu, manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.
Kegiatan utama dari semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran sampai akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.
E-life merupakan perkembangan teknologi kehidupan, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education, E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Untuk meningkatkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen, pendidikan menjadi faktor penting dan sekaligus kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga Pendidikan telah mendapat manfaat dari peralatan canggih ini.
Perkembangan pendidikan di Indonesia yang saat ini mulai maju, baik dari aspek administratif maupun teknologi, berdampak pada proses pelayanan pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan mutu pendidikan, dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi teknologi informasi dalam bidang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.

C.   Tujuan Umum Management Information System


Management Information System memiliki beberapa tujuan umum, diantaranya:
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi dibutuhkan dan digunakan dalam semua tahapan manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.

D.   Fungsi / Manfaat Management Information System (MIS)
           
            Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi itu sendiri, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan dari masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Management Information System(MIS)/Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga MIS/SIM dapat dikatakan sebagai
suatu sistem yang menyediakan data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi kepada pengelola organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
  2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
  3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
  4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
  5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
  6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
  7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
  8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
  9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri atas sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri atas sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.           
Output dari sistem manajemen informasi, yaitu sebagai berikut:
a. Rencana dan anggaran
b. Laporan yang terjadwal
c. Laporan khusus
d. Analisis situasi masalah
e. Keputusan untuk penelaahan
f. Jawaban atas pertanyaan
Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
1.      Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning) yang merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi organisasi.
2.      Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control) yang dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang sudah ditetapkan ke dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Termasuk dalam kelompok ini meliputi, Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Dinas, dan Eselon III, Kepala Bagian/Bidang.
3.      Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control) merupakan manajer tingkat bawah misalnya eselon IV dan V, bertanggung jawab melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam operasi/kegiatan organisasi.

Penggolongan manajer menurut tingkatnya mempunyai pengaruh signifikan dalam mendesain sistem informasi yang berkaitan dengan sumber informasi, cara penyajian, dan jenis keputusannya. Manajer tingkat perencanaan stratejik akan lebih banyak menerima informasi yang berasal dari lingkungan
luar organisasi daripada informasi intern, dan sebaliknya untuk manajer tingkat bawah. Dari segi penyajiannya, manajer tingkat atas lebih menyukai informasi dalam bentuk ringkas, bukan detil. Sebaliknya, manajer tingkat bawah lebih menekankan pada informasi detil, bukan ringkas. Sedangkan berdasarkan jenis keputusan yang diambil, keputusan yang dibuat oleh manajer tingkat atas lebih tidak terstruktur dibandingkan keputusan yang diambil oleh manajer tingkat yang lebih rendah.
Keputusan yang terstruktur merupakan keputusan yang sifatnya berulang-ulang dan rutin sehingga unsur-unsurnya lebih mudah untuk dimengerti.

E.   Proses Manajemen                                   

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas, seperti :
  • Perencanaan
 Perencanaan merupakan  formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu.  Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

  • Pengendalian
Pengendalian berkaitan dengan perencanaan, dimana perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut pengendalian.
  • Pengambilan Keputusan
Suatu proses pemilihan di antara berbagai alternatif disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

F.   Faktor-Faktor yang Menyebabkan MIS Kurang Berkembang dalam
Organisasi Perusahaan   
               
Dengan adanya MIS ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Namun, karena beberapa faktor tertentu, terkadang malah perusahaan mengalami kegagalan.
Pengembangan MIS canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun MIS karena :
  1. Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar.
  2. Kurangnya perencanaan yang memadai.
  3. Kurang personil yang handal.
  4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

Untuk meraih keberhasilan dalam pengembangan SIM, perlu diperbaikinya sistem lama, terutama jika disebabkan beberapa hal sebagai berikut, seperti :
  1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa:
    • Ketidakberesan Sistem Lama
Ketidakberesan dalam sistem lama menyebabkan sistem yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
    • Pertumbuhan Organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data
semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru
menyebabkan harus disusunnya sistem yang  baru karena   sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
  1. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan  penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
  1. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi instruksi dari atas  pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
G.   Indikator Diperlukannya Pengembangan SIM

1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
MIS yang baik adalah MIS yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya MIS akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan MIS agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka MIS yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.      
H.   Para Pemakai Management Information System (MIS)

Pada awalnya pemakai output komputer adalah adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melakukan aplikasi pembayaran gaji, pengelolaan persediaan, dan penagihan. Para pemakai komputer meliputi: manajer, non-manajer, dan orang-orang serta organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan.
Tingkatan manajemen adalah tingkat perencanaan strategis, seperti direktur dan para wakil direktur. Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala devisi dinamakan tingkat pengendalian manajemen. Sedangkan manajer tingkat bawah mencakup kepala departemen, penyelia, dan pimpinan proyek yang bertanggung jawab pada pelaksanaan rencana-rencana tingkat yang lebih tinggi disebut tingkat pengendalian operasional.
                                                                                                                           

I.   Bagian-Bagian  Management Information System (MIS)

MIS merupakan kumpulan dari sistem informasi berikut, yakni :
  • Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
  • Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
  • Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
  • Sistem informasi personalia (personal information systems).
  • Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
  • Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
  • Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
  • Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
  • Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
  • Sistem informasi analisis software
  • Sistem informasi teknik (engineering information systems).
  • Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).
                                                                                                                       
                                                                                         




                                                                                                                     
               







PENUTUP

Simpulan
Segala sesuatu yang muncul di dunia ini sudah tentu di awali dengan adanya sejarah. Begitu pula dengan Management Information System (MIS) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM). MIS merupakan serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi serta secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer tingkat atas. Dimana MIS tersebut adalah kumpulan dari beberapa sistem informasi. Tujuan dan manfaat MIS, sangat terkait dengan proses manajemen yang nantinya akan berguna bagi pihak-pihak pemakai MIS. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan MIS kurang berkembang dalam organisasi perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu indikator untuk lebih mengembangkan Management Information System (MIS).

Saran-Saran
Dengan adanya Management Information System (MIS), yang semakin lama semakin berkembang tentunya diharapkan agar pihak pemakai MIS, khususnya pihak manajemen organisasi  perusahaan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar sehingga data output dari MIS itu sendiri sangat bermanfaat bagi pihak ekstern suatu organisasi perusahaan.
DAFTAR  PUSTAKA
Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://www.scribd.com
http://chanisia.wordpress.com
                                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar