my music

Kamis, 21 Maret 2013

PENGORGANISASIAN


BAB I
PENDAHULUAN


1. 1.  Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan terdapat manajemen yang berfungsi untuk megatur jalannya pendidikan tersebut . Di mana manajemen itu mempunyai beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Maka dari itu dalam makalah ini kita mencoba untuk mengulas sedikit tentang pengorganisasian, yang mana perencanaan dalam manajemen tidak akan berjalan atau berhasil tanpa adanya pengorganisasian. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup, akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.



1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan mengangkat permasalahan sebagai berikut:
  1. Apakah yang dimaksud dengan Organisasi menurut para ilmuwan?
  2. Apakah tujuan dari pengorganisasian?
  3. Apakah keuntungan dan fungsi dari organisasi.
  4. Bagaimanakah peran suatu manajemen dalam organisasi?
  5. Apakah asas-asas dari organisasi?
  6. Bagaimanakah hubungan managemen dengan organisasi?
  7. Apa saja tipe-tipe dari organisasi?

1.3.   Tujuan Penelitian
 Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
  1. Untuk mengetahui pengertian organisasi.
  2. Untuk mengetahui tujuan dari pengorganisasian.
  3. Untuk mengetahui keuntungan dan fungsi dari organisasi.
  4. Untuk mengetahui peran suatu manajemen dalam organisasi.
  5. Untuk mengetahui asas-asas suatu organisasi.
  6. Untuk mengetahui hubungan managemen dengan organisasi.
  7. Untuk mengetahui tipe-tipe organisasi.










BAB II
PEMBAHASAN


2.1.   Pengertian Organisasi

Secara etimologi organisasi berasal dari kata ”To Organize” yaitu dari kata ”To Organ” = ”organon” (bahasa Anglo-Saxon Greek). Organon adalah suatu alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. To Organize mempunyai arti menyusun bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu kesatuan, sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mencapai suatu tujuan. Istilah organizing berasal dari perkataan organism yang mempunyai arti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang demikian diintegrasikan, sehingga mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Organisasi                   = hasil daripada pengorganisasian
Pengorganisasian         = penyusunan tugas kerja dan tanggung jawab
Mengorganisasi           =menghimpun beberapa orang untuk bersama-sama melakukan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan
Jadi, Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki paling sedikit satu tujuan umum yang sama dan menyediakan ruang bagi mereka untuk mengaktualisasikan potensinya guna mewujudkan tujuan umum yang sama itu. Agar tujuan-tujuan itu bisa dicapai bersama seperti yang dikehendaki maka organisasi membutuhkan manajemen.
Menurut para ahli atau ilmuwan pengertian organisasi adalah
1.      MATTHIAS AROEF
Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama untuk mencapai tujuannya.
2.      PFIFFNER dan SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis.
3.       ALLEN
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan - hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
4.      Siagian (1983)
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan.

2.2  Tujuan Pengorganisasian
Tujuan pengorganisasian adalah agar dalam pembagian ugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Dengan pembagian tugas dapat diharapkan setiap tugas anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus dalam menangani tugas-tugasyang dibebankan.
Adapun beberapa tujuan dari pengorganisasian, diantaranya :
1.      Membantu koordinasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja secara koordinatif agar tujuan organisasi dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif.
2.      Mempelancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan dengan menempatkan seorang anggota manajer yang berkompetensi dalam setiap unit organisasi
3.      Dapat meniadakan duplikasi tugas artunya tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan berbagai kegiatan. Tidak ada pekerjaan yang sudah diambil oleh seseorang akan diambil lagi oleh orang lain. Ini bisa berjalan karena dalam organisasi itu terjadi suatu hubungan antara bagian dengan bagian didalam lembaga itu.
2.3  Keuntungan dan Fungsi Organisasi
2.3.1   Keuntungan Organisasi
Setiap benuk organisasi tentu mempunyai keuntungan dalam kegiatan kerja. Organisasi yang baik memberikan keuntungan kepada managemen, antara lain :
·         Setiap pekerjaan mengetahui akan tugas pekerjaannya
·         Memperjelas hubungan-hubungan kerja anggota manajemen
·         Terdapat koordinasi yang tepat antara unit-unit kerja
·         Menggunakan tenaga kerja yang kompeten dan berwenang
·         Agar kegiatan kerja dapat dilakukan secara efektif dan efesien
2.3.2   Fungsi Organisasi
Sesuatu penyusunan organisasi yang baik dan sempurna tentu akan  mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
·         Mengatur kerja serta kerjasama yang sebaik-baiknya
·         Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan kerja
·         Mencegah kesimpangsiuran kerja
·         Menentukan pedoman kerja






2.4  Asas-Asas Organisasi
  1. Asas perumusan tujuan. Tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas. Tujuan ini yang akan memandu setiap orang dalam organisasi. Semakin jelas tujuan yang akan diraih maka semakin mudah pula organisasi menentukan langkah yang tepat.
  2. Departementasi. Penyusunan bagian-bagian yang akan menjalankan tugas-tugas sesuai bidang tertentu. Dapat dilakukan dengan mengelompokkan tugas-tugas sejenis.
  3. Pembagian kerja. Setelah dilakukan departementasi perlu pengisian aktifitas kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing Koordinasi. Koordinasi dimaksudkan untuk mencapai keselarasan dalam organisasi
  4. Kesatuan perintah. Masing-masing pejabat dalam hirarki yang berlaku hanya bertanggungjawab kepada satu atasan tertentu dan hanya menerima perintah darinya.
  5. Fleksibilitas. Organisasi semestinya menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut antara lain mencakup revisi tujuan, teknologi, SDM yang spesialis, dll.
  6. Berkesinambungan. Organisasi setelah dibentuk diharapkan terus beroperasi dan memenuhi kebutuhan.
  7. Keseimbangan. Bagian atau satuan dalam organisasi yang memiliki peran yang sama pentingnya harus ditempatkan pada level yang sama pula.
  8. Koordinasi. Koordinasi dimaksudkan untuk mencapai keselarasan dalam organisasi.
  9. Pelimpahan wewenang. Pelimpahan kewenangan dari pejabat yang lebih tinggi ke pejabat yang lebih rendah atau antar pejabat yang setara.
  10. Rentang kendali (span of control). Merupakan jumlah bawahan yang dipimpin dengan baik oleh seorang pemimpin di atasnya.
  11. Jenjang organisasi/hiraki. Menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan yang perlu dilewati dalam menentukan sebuah keputusan.
2.5  Hubungan Manajemen dengan Organisasi
Organisasi adalah tempat orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah mereka sepakati bersama. Jika tujuan mereka adalah untuk mencari keuntungan maka organisasi mereka disebut perusahaan. Jika tujuan mereka untuk bermain bola maka organisasi mereka disebut organisasi sepakbola dsb. Agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik perlu pengelolaan, pekerjaan mengelola itu disebut manajemen dan orang yang mengelola/memimpin disebut manejer. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
2.6  Tipe-tipe Organisasi
Yang dimaksud dengan tipe organisasi dalam hal ini ialah penggolongan organisasi berdasarkan pada kekuatan dan tanggung jawab tiap-tiap orang atau bagian serta kedudukan masing-masing dalam organisasi sebagai satu kesatuan. Tipe-tipe orgnisasi adalah
1.      Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Keuntungannya :
a.   Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
b.  Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
c.   Proses pengambilan keputusan cepat. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.

Kelemahannya
a.       Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
b.      Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

Contoh Organisasi Garis :
 






2.      Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Keuntungannya :
a. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
b. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staff ahli.
c.  Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
Kelemahannya :
a.       Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
b.      Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
c.       Kesatuan komando berkurang. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
Contoh Organisasi Garis dan Staff :
 






3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Keuntungannya :
a. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja 
b. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
Contoh Organisasi Fungsional :


 









4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Keuntungannya :
a.       Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
b.      Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c.       Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a.   Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
b.   Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
5.      Organisasi Formal dan Informal
Ragam arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi dinamis, organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal, organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional, organisasi negara, organisasi internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang akan dibahas di sini, yaitu :
1.      Organisasi Statis yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
2.      Organisasi Dinamis yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi, mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab.
3.      Organisasi Formal yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional. Dalam organsasi formal ada prosedur dalam mendirikam organisasi dan keanggotaannya didasarkan atas ADART ( Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga ) dan yang menjadi anggota tidak sembarangan. ADART dibuat sejak organisasi itu ada dan boleh diubah atau dievaluasi sesuai dengan keinginan anggota.
4.      Organisasi Informal yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.


BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1.   Simpulan
Dari uraian bab-bab tersebut maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat. Organisasi memiliki macam ragamnya diantaranya seperti organisasi yang bergerak dibidang social  dsb. Suatu Organisasi harus memiliki suatu manajemen yang terstruktur agar suatu organisasi tersebut bisa berjalan dengan baik, seimbang & lancar. Dalam pengertiannya Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.2.   Saran
Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan saran kepada semua pihak yaitu orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Maka dari itu perlulah adanya manajemen dalam suatu organisasi tersebut dan hal tersebut harus dilakukan dengan teliti dan tepat sesuai dengan tujuan dari pengorganisasian tersebut, pengorganisasian ini tidak boleh dilakukan secara sembarang, karena akan berpengaruh terhadap kinerja perusahan itu sendiri, jika kita salah mengelola maka perusahaan kita akan hancur.



DAFTAR PUSTAKA



Rosyidi, Ero. H. Drs. :ORGANISASI DAN MANAGEMENT. Alumni, Bandung, 1975

http://careabouteducation.wordpress.com/2011/09/22/asas-asas-organisasi/

http://luffybersahabat.blog.com/2011/01/19/tujuan-organisasi/

http://dhenga316.wordpress.com/2010/10/23/tipe-tipe-organisasi/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar